Kamis, 11 Maret 2010

paragrafpertama


Jika kata tidak cukup mewakili kita, apa yang kemudian terjadi padanya? Aku jatuh hati kepadamu seperti koran, yang datang harian. Jika aku tidak menjadi sebuah berita, tak apa, mungkin aku hanya artikel biasa. Aku jatuh hati kepadamu seperti cerita, terdiri dari kata dan kalimat serta paragraf.

Cerita kita menarik. Kadang, kita terlampau erat seperti kata yang berkepanjangan, terkadang kita renggang seperti spasi yang menjarakkan kata dengan kata lainnya. Jika berhenti kepada titik, sabarlah, masih ada ribuan kalimat lain yang menanti.

Kita belum menumpukkannya seperti cerita, ini baru satu paragraf yang telah kita rangkai bersama. Masih ada tanda seru dan tanda tanya yang belum dapat gilirannya. Aku ingin menyusun cerita ini bersama, aku dan kamu, dalam kata-kata yang terkadang memekakkan telinga.

Kita akan menyusun kalimat lagi, menyusun paragraf lagi, dan ketika ketika datang lagi, biarkan koma yang mengijinkan kita untuk saling menghela, dan melanjutkannya kembali bersama pena.


Satu pena dengan dua tangan. Apabila tanganmu sudah lelah untuk berdansa, biar tangan ini yang menyanggahmu untuk tidak menyerah, untuk tidak jatuh ke tanah. Tidak perlu melihat ke cermin. Berkacalah kepada kata, karena aku tahu dan kamu percaya.

Apabila aku yang lelah, tolong jangan mengikuti serta diam saja. Angkat tanganku, kuatkan jemariku meremat pena dengan tanganmu. Tolong, bantu tanganku menuliskan cerita kita, sepanjang mungkin.


Paragraf Pertama:
_______________________________________________________________

Baru saja dan aku tidak percaya. Aku tidur dan tiba-tiba berada dalam beranda. Kamu datang kemudian memberi salam. Aku tertawa terbahak-bahak dan kamu cemberut. Aku pegang wajahmu dan berkata
“(D) kenapa sayang? (P) gak papa kok.” Aku cubit pipimu dan kamu cengar-cengir. Lalu kita kembali tertawa sambil berjalan bergandengan tangan. Aku sayang kamu. Cukup dan istimewa berlebihannya. (sambil tersenyum senang).
..................... ............................ ...................................
_______________________________________________________________


Satu bulanan Putri Adityowati dan Dimas Dito Dwi Putranto.
12 maret 2010 - 00.00 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar