Senin, 27 September 2010

Aku Bersamamu

Aku bersamamu.

Sebuah waktu, selama penantianku lebih dari sehari, seminggu, bahkan sebulan. Sewaktu aku bersamamu.


Aku bersamamu.

Ketika aku dan kamu berada di jalan setapak pinggir taman. Pun ketika dipisahkan oleh jalan besar. Kita berseberangan. Tapi aku bersamamu.


Aku bersamamu.

Dan tak pernah kita terpisah di dalam situ. Kita hanya berbeda jalan. Sorga punya banyak pintu. Dan aku bersamamu.


Aku bersamamu.

Saat kembang mulai layu dan daun menjadi gugur. Saat itu kita menunggu musim semi kembali. Saat itu, aku bersamamu.


Aku bersamamu.

Dan kita adalah roman, kasihku sayang

Minggu, 19 September 2010

Gemas

aku tak suka dirundung bencana.
apakah kamu?
sendirian sampai dahi bersinar.

awan mendung biasa sekali menjelma hujan,
tapi aku, bisakah menjelma manusia, menjadi seseorang?
banyak yang mudah, tapi yang sulit justru banyak diperjuangkan.

jika aku punya senapan.
aku todongkan.
entah kepala siapa yang meledak,
entah nyawa siapa yang bakal melayang.

dan seseorang terus saja berbicara kesedihan,
itu aku, di satu sisi.
itu bukan aku, di ribuan sisi lainnya.


Bekasi, 16 September 2010.

Rabu, 01 September 2010

Pantai

pohon yang landai. boleh aku bergelantungan laksana kera

menikmati matahari yang pergi, diujung laut dan berwarna oranye

aku juga lihat ombak bergulung, bergumul bersama pasir;

ribut, sampai tak ada waktu bagi istana kecil berdiri disana.


dan aku berlari. jejak kakiku mengikuti.

aku terus berlari, meraih mimpi-mimpi kecil.

disinilah tempatku mencari, di garis pantai yang tak pernah ada akhir.

bersama surya, yang menyindir dengan terbit tenggelamnya.