Senin, 25 Mei 2009

Suatu Kepingan Yang Tak Bisa Ku Satukan

Dalam bangunan kampus
Hari itu aneka canda dan guyonan pupus
Menikmati candu riang hanya sementara
Ketika waktu berjalan tak sesuai rencana
Kisruh
Dari sini semua terlihat lusuh
Badan terasa memikul
Setengah hati yang kemudian memukul
Bertatap
Dan pisau pun akhirnya tertancap
Tergulai menyeluruh
Saat selasa sore semua rasa berpeluh
Kepingan
Dirinya sebutir angan-angan
Membumbung bagai mentari
Namun redup dibalik selendang bidadari
Hitam
Aku dibalut sebuah kenangan fana
Dalam dirinya ku rela tertatih
Menjadi raja yang 'tunduk siap' untuk takluk
Tetapi
Semua kisah kasih tak lagi mendukung
Optimalisasi tak lagi menggaung
Hanya bisikan selenting peneman tidur
Dalam layar teknologi yang mulai tersadur
Koma
Dalam barisan titik dan kata
Tanpa mengucapkan tiada
Aku masih memandangnya
Meski jauh dari tirai jendela.
Kepinganku tanpa susunan
Tak akan menjadi satu kesatuan
Aku hanya menyimpan beberapa
Yang mungkin ku satukan jika terlontar kata “iya”
dimas
kembali ke dalam lingkaran
penuh putaran
atas=bawah
kanan=kiri
tanpa titik temu
tanpa awal dan ujung sebagai hilir dan hulu

dimas. 25 mei. jatinangor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar