Selasa, 19 Mei 2009

dead ends

Hidup itu indah jika kau pikir begitu
Ada kalanya ia seburuk serupa sampah
Dan terkadang ia penuh tanya seperti filsuf
Namun ia adalah tempatku bernaung
Bayangkan jika hidupmu itu batu
Kau hanya dapat mengasahnya
Tapi kau tidak akan merubah dasar batu tersebut
Jika emas yang kau ubah menjadi koin
Semestinya koin itu masih emas
Dan jika kau menganggap dunia itu nyata
Kau harus mempertanyakan mengapa ada yang fana
Seperti surga dan neraka
Apakah kita hidup di dua alam?
Atau hanya hantu dan iblis yang tau jawabnya?
Andai semesta ini kosong
Tidak ada lagi kebaikan dan kejahatan yang bersaing mencari rating
Kejahatan muncul karena kebaikan
Dan kebaikan muncul untuk mencari muka
Andai agamamu ini adalah agamaku
Apakah suci untukku begitu pun denganmu?
Mata ini hanya dapat melihat
Mulut ini hanya bisa berucap
Telinga ini hanya untuk mendengar
Hidung ini hanya media hembusan
Kulit ini hanya untuk meraba
Semua memiliki makna
Namun semua itu hanya untuk terkaan
Yang kau yakini itu adalah anugerah
Semua yang diberi adalah alat
Untuk kita berbuat di bumi
Mengapa tidak bumi yang berbuat untuk kita?
Mengapa hanya ras ini saja yang dihukum?
Disiksa sana sini
Dihina macam tahi
Tidakkah kau sadar hidupmu itu palsu?
Saat semua bermimpi tentang angan-angan
Semu kubayang dari bawah langit ini
Menggenggam alkohol yang membawa presentase
Rumit merenggut gerak
Sulit mengakibatkan ketat
Ketika ku tahu hidup ini boneka
Segala yang ku punya berada dalam genggamannya
Saat ku melontarkan tanya
Hanya hukuman yang ku terima
Semua yang benar dari manusia adalah salah
Salah dari maha kuasa adalah benar
Kau tidak bebas
Kau hanya diam tak berbuih kata
Hanya menjalani apa yang membuat kepuasan hedonia
Kelak wafat itu datang kepadamu
Dan tempat yang cocok untukmu adalah kamar mayat
Disini lantunan doa terdengar
Rintihan kalimat didendangkan
Saat air mata ini menetes
Aku merasa tidak beres
Dengan hidupku
Dan pemahamanku
Selesai sudah.

Dimas dito , jatinangor 10 mei 2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar