Selasa, 24 November 2009

Perbedaan

Tidak seperti pelangi, kali ini tidak berwarna. Kamu hanya diam. Kamu menungguku datang lagi dengan senyuman. Kamu menunggu, kamu termangu. Aku pun tak kunjung datang sampai waktu habis dimakan malam.

Aku masih berdiri di jauh sudut kota. Aku menerawang handphone hitam yang berbentuk kotak persegi. Aku ingin sekali memijit huruf-huruf itu sampai pagi bertemu pagi. Sampai saat ini, aku juga masih diam, hanya memikirkan.

Tiada gading yang tak retak, begitupun kita, berusaha menempelkan perbedaan, tapi kini perbedaan itu memilih untuk mengambil sikap suatu tindak.

Kini sayap burung itu masih di simpul, tidak mengepak. Perempuan itu beringsut cabut ke kamarnya dengan seribu jejak. Dalam dekapan guling, kadang seperti terisak, kadang seperti cekikikan. Aku pun mulai membayangkan dirinya, tersenyum tanpa harus memikirkan sesuatu yang membuatnya resah dan gelisah.

***

Sampai bumi semakin memutar dengan bulan dan mataharinya. Hanya ada cinta, yang kini hanya bisa terbayang di halaman muka. Aku mencintaimu dengan cara yang berbeda tanpa harus mengeratkan kembali genggaman tangan kita berdua.

Dan gelap, sedikit demi sedikit kuhapuskan. Dalam setiap pagi, aku membuka daun pintu itu untuk menerima segala pancaran. Ketika suhu beranjak siang, sekarang hanya bisa membayangkan, betapa berkeringatnya kita berdua saat terbuai dalam cengkerama. Aku mengerti bagaimana itu silam, semoga kamu pun sepaham.

Aku tidak mengerti apa itu cinta, sampai aku bertemu denganmu menarikku masuk ke dalamnya. Aku hanya bermain, seperti bocah dalam perosotan. Tertawa bahagia sampai sang ibu datang menjemput, hilang sudah kebahagiaan dalam licinnya perosotan.

Dalam kata, aku hanya bisa berdialog. Meski monolog, hanya abjad yang bisa membayangkan apa yang sedang ku pikirkan tanpa pikir panjang. Saat semuanya menjadi kenangan, hanya ada bayangan yang hadir namun tak bisa tersentuh. Aku memilikinya walau hanya dengan kata-kata. Aku mencintaimu dengan seribu kata dan seribu makna. Hanya itu, terima kasih.


(daripada usang di PC lebih baik ditaruh disini. hehhehe)
dimas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar