Rabu, 03 Juni 2009

Nafsu dan Irama Palsu

new version
Sebuah surga dimana kelamin menjadi haram
Ada noda yang bertanya sedang jatuh dan karam
kemana murka dan publisitas mencakup tinggi
sementara posisi seperti polisi
hanya diam tanpa aksi
menunggu telpon dan uang embel-embel sesuap nasi
semua polah ini mengerubungi
tatanan nadi seolah menyetubuhi
apatis
egois
diluar kenistaan yang kau anggap najis
Nafsu ini menjamur
Seperti babi yang melumpur
Ratusan
Kepingan wafer yang terpariwara
menyetop diksi dan makna
Mengenyam suara dari melodi
Menatap estetik dari balik kemudi
Raga hitam semakin panas
mengacungkan jari tengah dan dilacurkan ke dalam kertas
kosmik
kebhinekaan raut dan keriput menjadi mimik
gelombang kumpulan tanah bergetar eksotik
utara kembali selatan
Perihal darah yang dikucurkan
Pelbagai masalah yang ditimbulkan
Aloha
Badan ini memerlukan irama
Membangkitkan seperti pejuang empat lima
Dan sekarang
Dalam alunan suara dari liang tenggorokan
Aku teriak sekencang-kencangnya
dan terkencing bertanya-tanya

old version---------------------------------------------------------------------------------]
Sebuah surga dimana ku berpijak
Ada noda yang ingin ku mengelak
Dari mei ke juni
Dari setiap rasa di akhir masa usia
Nafsu ini menjamur
Seperti babi yang melumpur
Ratusan
Kepingan wafer yang terpariwara
Tak cukup menggerakan hati dan kata
Mengenyam suara dari melodi
Menatap estetik dari kemudi
Raga hitam semakin panas
Melontar tanya kepada dirinya yang di atas
Semua
Perihal darah yang dikucurkan
Pelbagai masalah yang ditimbulkan
Aloha
Badan ini memerlukan irama
Membangkitkan seperti pejuang empat lima
Dan sekarang
Dalam alunan suara dari liang tenggorokan
Aku teriak sekencang-kencangnya.


disaat semua realita menatap karunia. semboyan dahaga kerap disajikan dari tiap ke dalam tiap anugerah. merasa tidak terpuaskan dan sengaja mengubur orang lain demi kepentingan. sesajen yang cetek dengan harapan yang menggebu.

1 komentar:

  1. kelamin pelacur yang tidak haram telah menyetubuhi sang raga hitam, irama pejuang empat lima mengalun keras dari rehak tenggorokan seekor babi lumpur...

    hanya ingin memperbaharui rangkai kata yg telah dibuat untuk melacurkan irama sang raga hitam

    BalasHapus