Minggu, 27 Februari 2011

dystopian

aku bibir gincu

yang merah merona

atau berdaya tarik pesona.

akulah magnet dari matamu.


akulah yudhistira.

aku juga gunatalikrama.

pada amarta.


itulah sisipanku dalam tidur.

aku manusia.

mungkin aku rama.

merindu sinta seperti demam baginda pada harta.


bagianku pada cinta.

tak lebih sebagian dari diriku.

yang kunjung membakar, terkadang padam.

akulah yang biasa, yang terkadang subur pada sawah

atau tandus di lapang.


akulah insan, yang muda terlalu banyak pinta

akulah nisan, yang pernah terseka semasa hidupnya.

distopia, lagu ku dystopian.



2 februari 2011

1 komentar:

  1. sedikit narsis yah bung? asiik euy. sepakat ah, sekali-sekali memuja diri sendiri.

    BalasHapus