Senin, 26 Oktober 2009

Dalam Kasih Sayang, Kini Terbuang

Dalam secarik kertas, ada noda meski kini tak lagi dicoret pena
Lampu temaram, menjadi bintang, sinarnya terang.
Aku bersembunyi di belakang pintu dengan kumpulan peluh dan airmata,
Seolah sinar menjadi tiada dan berwujud tiada benderang.

Dari suaranya mengerang bukan kepalang,
Saat datangnya keracauan dalam menyita rasa senang
Adik kecil itu meminta susu, meminta cinta yang panjang
Dalam kenanganmu, dalam kasih sayang, kini terbuang

Hanya sebuah laksana yang mengisyaratkan
Semacam padi yang tak jadi panen
Yang dulu tergenggam sebuah harapan
Musnah diserang hama sebagai musuh laten.

Dari mentari yang berlari
Menutupi segala gelap dari malam
Aku ingin berlari, menjauh dari jilatan api
Mengingat bola itu, tatapanmu yang dulu, kini membuatku terajam.



dimas dito, 24 Oktober 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar