penjahat jalanan, kodratkan sampai mana siangmu bermalam
pagimu yang membuncah, memecah mentari.
dan kamu yang bersenandung syahdu
memintaku kembali
kepada adat yang biasanya menghabiskan hari
memupuk. bernostalgi.
kepada sejuk yang mengangkat hati
hai dansa.
saat dalang mewayangkan abdi.
hai setia.
aih dewa.
bawakan gondola di sungainya
yang hilir ke hulu
dengan hati pada rindu.
untuknya, kelopak bunga mawarku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar