aku bibir gincu
yang merah merona
atau berdaya tarik pesona.
akulah magnet dari matamu.
akulah yudhistira.
aku juga gunatalikrama.
pada amarta.
itulah sisipanku dalam tidur.
aku manusia.
mungkin aku rama.
merindu sinta seperti demam baginda pada harta.
bagianku pada cinta.
tak lebih sebagian dari diriku.
yang kunjung membakar, terkadang padam.
akulah yang biasa, yang terkadang subur pada sawah
atau tandus di lapang.
akulah insan, yang muda terlalu banyak pinta
akulah nisan, yang pernah terseka semasa hidupnya.
distopia, lagu ku dystopian.
2 februari 2011
sedikit narsis yah bung? asiik euy. sepakat ah, sekali-sekali memuja diri sendiri.
BalasHapus