ada apa dengan mataku, yang kini merah dan bernanah.
setianya ia pedih pada pagi, dan kusam di lain bagian hari.
tiap ku berkaca, kutemukan tonjolan kecil.
seperti kulit-kulit terluka, yang tergaris persis, di depan bola mata.
kenapa, orang bertanya.
menyipitkan mata, bergetar bahasa tubuhnya.
pandanganku kabur, ku biarkan kaca yang menyangganya.
nyatanya, aku tetap sakit, tak tahu diagnosisnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar