Jam 4 sore, matahari sedang terik-teriknya dan adzan baru
saja berlalu. Ku rogoh isi kantung dan mengeluarkan telpon genggam yang sejak
tadi ku matikan. Ada kabar bahagia yang harus ku bagikan. Ada seseorang yang
paling penting untuk mendengar semua sukacita yang baru saja terjadi. Aku mencari
sudut sepi, berusaha menahan emosi kegirangan sambil menyeka sedikit air mata
yang mau jatuh daritadi.
“Bu, akhirnya jadi sarjana”, kataku terbata.
“Opo le? “, Tanya ibuku di sekitar kebisingan.
“Ibu, akhirnya aku sarjana”, kataku lantang.
“Alhamdulillah, terima kasih Ya Allah, semoga anakku ini
sukses selalu, yowis selamet yo”, jawabnya singkat.
Percakapan usai, tapi batin masih gemuruh. Masih ku seka air
mata yang daritadi mau jatuh. Dalam hatiku mengucap, teruntuk ibu dan bapak, “Terima
kasih Bu, Pak, telah membesarkan dan membiayaiku selama ini, terima kasih telah
menjadi orang tua yang rela melakukan apa saja demi anaknya”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar